Sistem Pengukuran Akuntansi


SISTEM PENGUKURAN
Tiga sistem pengukuran Pendapatan dan Modal
1.     Historical
2.   Current Cost (nilai masuk)
3.   Current selling Price (nilai keluar)
Historical cost yang menerapkan akuntansi konservatif muncul sejak jatuhnya Wall Street pada tahun 1929.Historical cost disusun secara sistematik sebagai dasar pengukuran modal dan perhitungan pendapatan pada tahun 1930.Pada 1960 beberapa alternatif sist5em penilaian di kembangkan.
1.  HISTORICAL COST ACCOUNTING
Tujuan Akuntansi
Informasi akuntansi memiliki arti penting sebagai sumber informasi penting tentang perusahaan. Salah satu alas an untuk hal ini adalah bahwa bentuk p[erusahaan sebagai sebuah bisnis besar menyebabkan perusahaan antara kepemilikan bisnis dan pengendalian. Pemilik yang tidak hadir tidak memiliki pengetahuan dari operasi dan kondisi perusahaan dan, karena itu, harus bergantung samapi batas tertentu pada laporan akuntansi untuk informasi.Perusahaan besar juga telah memperjelas bahwa perusahaan memiliki identitas sendiri, terpisah dan berbeda dari pemilik, kreditor, dan semua pihak yang berkepentingan lainnya. Meskipun pemilik dan kreditur menyediakan dana kepada perusahaan, mereka yang dalam banyak kasus di anggap orang luar dan tidak memiliki akses khusus untuk catatan dan akun-akun perusahaan. Akuntabilitas menjadi tujuan paling penting dari fungsi pelaporan. Secara khusus, fungsi pengawasan dari manajer di pandang sebagai focus perhatian akuntan dalam pelaporan terhadap pihak eksternal.
Metode historical cost menekankan hubungan kontraktual konservatif antara perusahaan dan pihak yang menyediakan sumber daya sengan caramembuat manajemen bertanggungjawaban terhadap masukan aset untuk operasi dan output sebesar harga ekuitas dari operasi.
Kritik terhadap historical cost berpendapat bahwa pelaporan keungan yang hanya pendapatan (yang mencocokkan input pada dasar historical cost) tanpa pengakuan perubaahhan nilai aset dan hutang menyesatkan dan menghasilkan kebijakaan deviden yang tidak tepat. Hal ini terjadi karena kemungkinan akan terdapat keuntungan atau kerugian dari kepemilikan aset (atau hutang), dan harus di akui ketika mengevaluasi kinerja dengan basis regular. Dalam pandangan historical cost perubahan nilai aset di abaikan hingga aset tersebut terjual.

Modal dan Laba
Untuk menentukanhistorical cost laba, pertama-tama entitas harus mengendalikan jumlah modal (aset di kurangi kewajiban yang dimiliki pada awal periode dimanasemua aset dan kewajiban di nilai pada harga perolehannya. Dengan demikian pendapatan merupakan tambahan (kenaikan) historical cost modal pada akhir periode akuntansi.
Pendapatan menunjukkan prestasi atau pendapatan pada periode bersangkutan, biaya menunjukkan usaha yang di keluarkan dan laba berhubungan dengan efektivitas perusaahn sebagai unit operasi.Ketepatan aliran laba usaha mencerminkan nilai fundamental dari perusahaan yang pada analisi akhir, adalah dasar dari nilai perusahaan apapun.
Pada suatu waktu di Amerika Serikat, FASB menggunakan istilah ‘Revenue expense view’ untuk teori yang menekankan definisi dan pengukuran laba dengan mengacu langsung pada pendapatan dan biaya. Dan menggunakan istilah ‘aset liability view’ untuk teori yang menekankan perubahan nilai aktiva dan kewajiban dalam definisi dan pengukuran laba.
Dua Konsep dasar Historical Cost revenue-expense
  1. Matching of Cost (Pencocokan biaya)
Akuntan historical cost melacak aliran biaya, Sebagaimana perusahaan membeli barang dan jasa, tugas akuntan adalah untuk menulusuri pergerakan biaya dan mencocokkan nya dengan pendapatan yang di terima. Akuntan harus menentukan biaya telah habis dan oleh karena itu harus cocok dengan pendapatan dalam laporan laba rugi dan biaya yang belum berakhir dan biaya tetap harus di tempatkan pada neraca sebagai residu (aset tak tertandingi).Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa kosep pencocokan adalah sangat penting dalam akuntansi historical cost.Ini adalah konsep yang memadukan akuntan dalam menentukan biaya yang benar-benar menjadi baiay (pengeluaran). Istilah ‘expired cost’ untuk biaya dan ‘biaya dio amortisasi’ untuk biaya non-moneter berasal dari biaya melampirkan teori yang di terapkan pada alokasi historical cost.
  1. Koservatisme
Komponen penting lainnya adalah oenerapan prosedur pencocokan konservatif. Beban harus di alokasi sesegera mungkin , sedangkan pendapatan tidak boleh diakui sampai ada kemungkinan besar bahwa pendapatan benar-benar akan di terima. Artinya, ada kecenderungan bias terhadap pengakuan biaya berlawan dengan pengakuan pendapatan. Lain landasan konsep konservatisme adalah bahwa peningkatan nilai aset tidak harus di akui, namun penentu penilaian harus diakui- lower of cost or market (LOCOM). Penerapan prosedur tersebut berarti laba di hitung secara konservatif dan berarti bahwa aliran pendapata yang potensial mengalir ke laporan laba rugi secara perlahan-lahan. Sebagai contoh, jika nilai dari aset meningkat karena peningkatan arus kas ekonomi masa depan yang berpotensial, maka hanya diakui perlahan-lahan dalam pendapatan sebagaimana kenaikan aliran pendapatan di realisai. Dengan demikian konsep konservatisme memp[erkuat pendekatan transaksi untuk akuntansi (transaksi harus dibuktikan baik dengan piutang maupun kas) dan kejadi ayng tidak di akui yang tidak menghasilkan sepoerti transaksi (misalnya kenaikan harga).

2.       CURRENT COST ACCOUNTING
Ada dua system, yang pertama adalah system dari Edwards dan Bell, yang dasarnya adalah konsep modal keuangan dan kemudian current cost system yang menggunakan [engolahan modal fisik dan konsep entitas.
Tujuan Akuntansi
Current cost accounting adalah sebuah system akuntansi di mana aset di nilai dengan harga beli pasar sekarang dan laba di tentukan berdasarkan current cost.
Apa tujuan dari Current cost accounting?
Sebelumnya kita harus mengetahui pengambilan keputusan oleh manager terkait dalam proses bisnisnya. Ambilah contoh manager perusahaan ingin mengetahui bagaimana seharusnya manager mengalokasikan sumber daya persahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan perusahaa.
Sehingga mincul 3 pertanyaan:
Berapa banyaknya aset yang harus di kelola pada saat tertentu? (Expansion problems)
Apa bentuk dari aset ini? (composition problems)
Dan bagaimana aset tersebut di danai?( Financing problems)
Ketiga pertanyaan terkait dengan harapan tentang kejadian di masa yang akan datang. Untuk menghitung ekspektasi secara akurat, manager harus mengevaluasi kejadian dan keputusan masa lalu.Alat yang berguna dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi pada periode tersebut dengan ekspektasi yang telah di tentukan pada periode tersebut.Jika ternyata perbandingannya menunjukkan hasil yang tidak akurat maka ekspektasi kejadian sekarang harus di ubah.
Informasi akuntansi di gunakan untuk 2 tujuan:
  1. Evaluasi oleh manajer, evaluasi atas keputusan masa lalu dengan tujuan untuk membuat keputusan yang tepat di masa yang akan datang.
  2. Evaluasi atas manager oleh shareholders, kreditor dan pihak lain.
Evaluasi yang dilakukan kedua belah pihak akan menyebabkan fungsi ekonomi menjadi sukses, dan secara teoritis sumber daya akan di gunakan secara lebih efisien.
Berkaitan dengan profit, maka managemenet biasanya akan menghadapi 2 keputusan.:
  1. Holding Decision       Apakah akan menyimpan aset dan kewajiban atau membuang/menjual nya (malalui penjualan aset atau repayment of debt)
  2. Operating Decision          Bagaimana menggunakan dan mendanai operasi entitas

Operasi Concept
  • Current operating profit               Kelebihan dari nilai sekrang dari output yang di jual terhadap nilai sekarang dari input terkait.
  • Realisible cost saving            Kenaikan current cost dari yang di miliki perusahaan pada periode sekarang. Termasuk  perubahan biaya yang belum dan yang telah di realisasi. Istilah yang kita gunakan untuk realisible cost saving adalah holding gain/losses, yang mana dapat di realisasi atau tidak dapat direalisasi.
HOLDING GAINS AND LOSSES
Asumsi yang mendasari laba adalah kesimpangsiuran holding gains/losses dengan operating gain/losses, sehingga membingungkan evaluasi dari keputusan manajemen dan mengganggu alokasi sumber daya ekonomi.Dengan menyimpan asset dan liabilitas dengan komposisi tertentu merupakan salah atau upaya management untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan.Menurut historical cost accounting, gain di catat ketika asset telah di jual. Sehingga untuk mengetahui apakah aktivitas penyimpan asset tadi sukse atau tidak, sulit di ketahui kecuali asset di beli dan dijual pada periode yang sama, Juga mengnai perusahaan mana yang lebih efisien. Anggap semua perusahaan dalam suatu industry sama efisiennya. Namun perusahaan A berdiri 10 tahun lebih awal dari perusahaan yang lain. Sehingga laba operasi perusahaan A pasti lebih besar dari (ada perusahaan yang lain. Namun profit yang besar ini bukan mangacu pada efisiensi manager mengelola perusahaan pada tahun sekarang.Namun, laba tersebut mencerminkan efisiensi manager dari 10 tahun yang lalu pada awal memulai bisnis dan pembelian aset pada saat itu. Sehingga, pemisahan antara holding gains dan operating profit akan dapat menilai kinerja dari manajer.
Mengapa holding gains itu juga merupakan komponen dari laba? 
Kenaikan dari current cost asset bisa dianggap sebagai bagian dari laba
Perusahaan akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga asset, cash outflow yang lebih besar akan terjadi jika perusahaan membeli asset tersebut sekarang. Penyimpangan kas selama masa pembelian itu merupakan real benefits, dan harus diikutikan sebagai income.

FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITA

Dalam system akuntansi yang menggunakan nilai pasar, penghitungan profit bergantungan pada pengukuran dari capital. Sehungga, profit bisa ditentukan lebih akurat, sebagai akibat dari perubahan modal selama periode pelaporan dan bukan sebagai alokasi dari historical cost yang di tentukan oleh banyak kaidah akuntansi. Di current cost accounting ada 2 asas yang merupakan  modal awal (beginning capital) dan modal akhir (ending capital), yaitu financial concept dan physical concept.
Dari pandangan praktisi, perbedaan utama antara konsep financial capital dan konsep physical capital adalah apakah holding holding gains (losses) itu termasuk dalam laba atau tidak. Dalam istilah kuantitatif, perbedaan antara 2 pandangan tersebut adalaha, holding gains itu bisa di anggap sebagai laba dalam pandangan financial capital, namun tidak termasuk laba dalam pandangan physical capital.
Ilustrasi, sebuah perusahaan memulai usahanya dengan kas $1000 pada 1 januari, dan melakukan pembelian 100 unit @$10. Pada 31 Januari, perusahaan m,enjual seluruh unit dengan harga @$18. Pada tanggal ini current cost telah naik menjadi $12 per unit. Anggap semua laba dibayarkan sebagai dividen. Maka perhitungan labanya adalah sebagai berikut:
                                                                                       Financial Capital View         Physical Capital View                 
Sales Revenue (100 x $18)                                                            $1800                                    $1800
Cost of Sales (100 x $12)                                                         $1200                                    $1200
Current Operating Profit                                                        $600                                       $600
Holding Gain (100 x $2)                                                            $200                                       0
Profit                                                                                              $800                                       $600
Pald as Dividen                                                                           $800                                       $600

DUKUNGAN TERHADAP CURRENT COST
Pemeliharan Modal (Capital Maintenance)
Sistem cost didasarkan pada konsep utuh entitas untuk mempertahankan kemampuan perusahaan untuk terus memberikan barang dan jasa dalam jumlah yang sama, atau kita sebut kemampuan operasinya.
Jika tidak ada perubahan teknologi, p[emeliharaan modal membutuhkan stok fisik awal dari aset bersih yang di kuasai. Ini bisa di katahui dengan menandingkan sumber daya yang telah si gunakan, yaitu dengan menggunakan harga beli sekarang dan memastikan nilai pembelian umum dari barang-barang dengan unit moneter di ketahui. Dengan konsep ini dana yang mencukupi akan di kelola oleh perusahaan untuk mendanai seluruh penggantian aset dari biaya recovery.

Valuation Principles
Non-monetary Items
Item moneter dan non-moneter memiliki efek dan risiko yang berbeda selama inflasi.Item moneter adalah klaim atas dolar tertentu dalam jumlah yang tetap. Dalam istilah nominal, mereka tidak berubah selama terjadinya  inflasi harga. Sebaliknya niali dari item non-meneter (seperti tanah dan bangunan) akan di sesuaikan oleh kekuatan pasar sesuai dengan nominal dellarnya.
Untuk keperluan neraca, aset non-nometer harus dinilai dan di sajikan sesuai current costnya. Nilai yang di peroleh akan mngacu pada:
·         Harga beli pasar sekarang atau
·         Indeks terkini dimana, harga pasar tidak tersedia, atau
·         Potensi pelayanan suatu barang yang identic atau sejenisnya untuk di gantikan atau aset khusus.

Monetary Items and loan capital
Aset moneter di sajikan sesuai dengan harga beli awal, dan menampilkan losses pada kekuatan pembelian. Kewajiban moneter dinilai sesuai dengan jumlah yang di harapkan di bayar, dan menyediakan laba untuk perusahaan jika di simpan ketika mengalami kerugian akibat pembelian. Current Cost operating system berdasarkan pada konsep entitas, semua sumber daya jangka panjang dari keungan, seperti loans, debitures dan obligasi dianggap sebagai modal dari perusahaan. Gain dan losses dari modal pinjaman di hitung terutama untuk aset sejauh mana pemegang saham telah memperoleh manfaat dari entitas telah menggunakan modal pinjaman jangka panjang untuk membiayai operasi.

KRITIK TERHADAP CURRENT COST
Prinsip Pengukuran
Advokat akuntansi biaya historis berpendapat bahwa akuntansi biaya saat ini melanggar prinsip konsevatisme bahwa keuntungan hanya harus di akui pada saat aktiva non moneter tersebut dilepas.Hal ini berlaku untuk keuntungan yang belum di realisasi ketika –pandangan modal di ambil karena tampilan modal finansial mengakui keuntungan yang belum direalisasi.Pendukung dari sisi biaya saat ini bahwa keuntungan yang belum di realisasi merupakan fenomena gerakan bebas yang sebenarnya terjadi pada periode berjalan dank arena itu harus di akui jika ada bukti objektif yang cuikup untuk mendukung perubahan harga.

·        EXIT PRICE ACCOUNTING
Tujuan Akuntansi 
Pengambilan keputusan yang sesuai dengan kondisi
Chambers mempresentasikan sebuah proposal yang komprehensif untuk harga keluaran akuntansi, yang awalnya bernama akuntansi kontemporer (CoCoA) dan kemudian di tingkatkan untuk setara kas saat ini (CCE) .Chmabers melihat perusahaan bisnis sebagai entitas adaptif yang bergerak dalam membeli dan menjual barang dan jasa.
Untuk melanjutkan bisnis, perusahaan harus mampu terlibat dalam transaksi pasar, dan ini di ungkapkan oleh posisi keuangan.Di dalam pasar, nilai aktiva moneter dan kewajiban dapat di tentukan secara objektif dari referensi harga pasar, yaitu harga beli dan harga jual. Ketika aset perusahan tidak lancer, perusahaan akan merubah kemampuan untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli secara cash, akan mengakibatkan penurunan saldo kas perusahaan untuk melakukan investasi lainnya. Jika aset tersebut di beli secara kredit, ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kredit lebih lanjut.

DUKUNGAN EXIT PRICE
·         Menyediakan informasi yang Berguna
Setelah mempelajari bisnis akuntansi, MacNeal menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi konvensional didasarkan pada kondisi primitive yang sebagian besar tidak ada lagi. Ia membagi sejarah akuntansi kedalam tiga tahap : era pertama, sekitar abad kedua belas hingga abad ketujuh belas, era kedua-abad kedelapan belas dan kesembilan belas dan era ketiga- abad ke dua puluh dan seterusnya.
Era pertama : peran akuntan pada era ini adalah untuk memberikan informasi kepada manajer bisni-mengenai semua biaya yang terjadi dalam usaha dan proyek.
Era Kedua: situasi berubah, perusahaan bisnis lebih mapan dan transaksi tidak melibatkan resiko yang besar pada era pertama. Iklim usaha lebih stabil memungkin kan kreditur untuk meminjamkan uang. Menjelang akhir abad kesembilan belas, banyak perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan besar dengan banyak pemegang saham.
Era ketiga: Perusahaan pada umumnya di miliki oleh banyak pemegang saham yang mengandalkan laporan keuangn dan media untuk mengetahui informasi dan perusahaan yang mereka miliki.
MacNeal menyarankan bahwa kompromi ini harus bisa di laksanakan dengan nilai
·         Efek aktiva pada harAlokasi harga pasar (Harga keluaran)
·         Non-marketable dapat di reproduksi dengan baiaya pengganti
·         Kadang-kadang non-marketable, aset uang tidak dapat di reproduksi dengan biaya historis.
Keuntungan harus meliputi semua keuntungan baik yang belum di realisasi maupun kerugian sesuai dengan prinsip surplus bersih.
Informasi yang relevan dan dapat di percaya
Sterling percaya bahwa ada satu periode umtuk menentukan laba yang lebih unggul daripada yang lainnya. Menggunakan model sederhana, seorang pedagang gandum di pasar dengan tingkat harga yang stabil, ia mendefinisikan laba sebagai perbedaan antara modal di dua titik dala investasi tambahan oleh distribusi kepada pemilik.
Menjadi relevan, informasi harus berguna bagi pengguna laporan akuntansi.
  • Additivity
Chambers menganggap pertanyaan tentang aditif yang menjadi factor kunci dalam mendukung akuntansi CCE. Produk utama dari system akuntansi: Laporan akuntansi-neraca dan laporan laba rugi. Misalnya, kita tidak bisa menilai kewajiban sebesar harga perolehan (surat hutang), beberapa aset sebesar biaya penggantian (persediaan), yang lain sebesar nilai sekarang sewa aset) dan yang lainnya di setara kas (debitur) dan memperoleh sebuah neraca yang berarti.
·         Alokasi
Thomas mengeluhkan kenyataan bahwa system akuntansi biaya (Historical dan current) sanagt bergantung oada alokasi biaya untuk penialaian aset dan penentuan laba.Ia berpendapat bagian positif harga keluaran akuntansi adalah bahwa laporan keuangan bebas alokasi. Laporan laba-rugi bukanlah sebuah laporan perubahan jumlah yang dialokasikan, tetapi arus masuk aset dan perubahan nilai keluar dari aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu periode tertentu. Profit menunujukkan jumlah perubahan daya beli rill dari aktiva bersih, tidak termasuk investasi perubahan dan distribusi kepada pemilik.
·         Reality
Harga keluaran akuntansi melibatkan referensi untuk contoh-contoh dunia nyata karena mengacu pada harga pasar. Penyusutan tidak di definisikan dengan cara konvensional, namun dalam arti ekonomi adalah penurunan harga pasar. Penyusutan tidak mungkin terjadi dalam beberapa tahun jika harga naik atau konstan.
·         Objectivity
Sering dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidaklah objektif.Namun beberapa studi penelitian menunujukkan bahwa harga pasar relative lebih objektif.Aset di neraca di sajikan kembali sebesar nilai keluaran (harga jual).Sehingga mereka mewakili nilai pasar wajar untuk perusahaan dalam likuiditas.
·         Ukuran Resiko
Harga keluaran dan perubahan harga keluaran juga bisa menjadi indikasi resiko keuangn dalam pembelian aset.Misalnya, jika perusahaan membeli aset dan mendapatkan nilai keluaran yang berbeda secara signifikan dari harga masukan, maka aset tersebut penuh resiko.
KRITIKAN EXIT PRICE
Setelah evaluasi ini dibuat, perusahaan dapat memutuskan apakah akan terus menggunakan aset tersebut atau untuk menjualnya dan menggunakan hasilnya untu alternative lain.
·         Additivity
Pendukung harga keluaran mengklaim bahwa pengukuran akuntansi harus objektif, harus di dasarkan pda peristiwa masa lalu dan kini.; Misalnya, aset khusu pabrik mungkin mempunyai nilai jual yang sedikit, tetapi ketika pabrik di jual bersama dengan aset., mungkin harganya akan tinggi.
·         Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara di nyatakan sebesar nilai nominal, bukan dinilai pasar.Hal ini telah ketidaktepatan, Karenaobligasi sebagai aktiva harus di nyatakan sebesar nilai pasar.
·         Saat kkelaur biaya ataui harga
Teoritikus biaya saat ini berpendapat bahwa biaya masukan adalah metode normal penilaian untuk alas an berikut. Menggunakan keluaran mengarah ke anomaly akuisisi karena setelah niali pembelian biasanya jatuh sehingga kurang dari harga perolehan.
                                    
Sistem pengukuran dalam praktek
A.       Nilai yang di gunakan vs Nilai yanh dipertukarkan
Terutama dalam aset tetap tidak berharga.Aktiva tersebut biasanya sangat spesifik untuk bisnis tertentu dan mungkin sebenarnya investasi yang sangat baik bagi perusahaan.
Karena desakan niali yang di tentukan oleh pertukaran. Chambers mendefinisikan aset sebagai sarana terpisah yang dimiliki oleh suatu entitas./ Chambers percaya sesuatu yang tidak bisa di jual secara terpisah, seperti goodwill,tidak akan membantu perusahaan meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kritikus berpendapat dalam suatu pertukana hanya menekan p-ada vcara untuk memastikan nilai.

Maka perusahaan dapat mempertimbangkan aset yang m,emiliki nilai karena penggunaannya dalam bisnis daripada nilai tambah sinergis dengan menggabungikan dengan aset lainnya. Apalagi, pembahasan di atas menyoroti fakta bahwa aktiva dapat memiliki dua komponen penting - nilai pakai.
Staubus menunjukkan bahwa sejumlah factor yang umum untuk sudut pandang masing-masing.
o   Sampai dengan tanggal pengamatan, harga pasar lebih relevan untuk pengambilan keputusan keuangan.
o   Keandalan yang di butuhkan oleh system pengukuran; penilaian tidak tergantung pada alokasi subjective.
o   Aditif (pengukuran) dibuat dalam satuan yang sama, disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga.

Barton menyatakan bahwa di pasar ada sedikit pertentangan antara masukan (CCA) dan harga keluaran (EXA) dan output akuntansi yang sama.
Ini dapat di gambarkan oleh beberapa keputusan aturan sederhana yang menggunakan kembali kauntansui (CCE dan CCA) dalam hubungannya dengan persyaratan net present value (NPV):
o   Jika CCA > EXA, dan CCA>NPV, maka aset memiliki nilai pakai saat ini- Memelihara kelangsungan operasi.
o   Jika EXA>CCA dan CCA>NPV, maka melikuidasikan aset yang saat ini di gunakan terus menerus aset beradaptasi untuk investasi lainnya.
o   Jika EXA>CCA, dan CCA<NPV, kemudian melikuidasi dan menghentikan semua operasi.


B.        Penerapan Historical Cost

Biaya perolehan merupakan pandangan ontologis yang realistis untuk suatu perusahaan daripada harga pasar. Biaya pembelian terdiri dari harga pembelia, bea impor dan pajak lainnya, transportasi, dan biaya lainnya yang secara langsung terkait dengan barang dan jasa. Biaya lainnya mencakup segala sesuatu yang timbul/terkait untuk membawa persediaan ke lokasi.Biaya historis akuntansi yang menjadi dasar utama untuk mengukur persediaan yang diadakan pada tanggal pelaporan adalah biaya.Disini hokum pajak penghasilan tidak memiliki relevansi dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, dalam praktek dan demi kenyamanan, banyak perusahaan yang menerapkan prosedur yang sama untuk kedua hokum pajak dan pelaporan eksternal.


Kesimpulan

·         Sistem pengukuran modal dan lanba
A.      Historical cost accounting à tidak mengakui perubahan harga
Harga didasarkan pada transaksi dan kejadian masa lalu.
Ø  Tujuan akuntansi :
1.      Pemisahan antaara pemilik dan manajemen.
2.      Pertanggungjawaban dari kontrak pemilik dana pada manajemen
Ø  Modal dan laba
1.      Modal merupakan sumber dana
2.      Laba menunjukan kinerja perusahaan dalam periode yang ditetapkan
3.      Laba merupakan selisih modal akhir dan modal awal
Ø  Teori perbandingan biaya/ macthin cost
1.      Historical cost mengakui adanya alirann biaya yang nantinya akan disandingkan dengan pendapatan.
2.      Untuk mengetahui biaya sebagai perhitungan laba, maka ada konsep penandingan kos yaitu dibandingkan antara pendapatan dan biaya.
Ø  Conservatism
1.      Konsep conservatism dalam historical cost accounting:
Semakin lama, semakin naik. Tidak mengakui harga yang lebih tinggi, sehingga tidak berpengaruh dengan naik/turunnya harga, sehingga harus berhati-hati/ lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
2.      Konsep/ asmsi yang diunakan dalam akuntansi yang menggunakan konsep kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian.
Ø  Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan menunggu sampai tingkat kepastiannya cukup tinggi.
Ø  Penurunan nilai asset segera diakui sedangkan peningkatan asset tidak diakui.

Komentar

  1. makasih para readers yg udah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya dalam bidang pendidikan akuntansi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Pengukuran

Pembentukan teori Akuntansi