Sistem Pengukuran Akuntansi
SISTEM PENGUKURAN
Tiga sistem pengukuran Pendapatan dan
Modal
1. Historical
2. Current Cost (nilai masuk)
3. Current selling Price (nilai keluar)
2. Current Cost (nilai masuk)
3. Current selling Price (nilai keluar)
Historical
cost yang menerapkan akuntansi konservatif muncul sejak jatuhnya Wall Street
pada tahun 1929.Historical cost disusun secara sistematik sebagai dasar
pengukuran modal dan perhitungan pendapatan pada tahun 1930.Pada 1960 beberapa
alternatif sist5em penilaian di kembangkan.
1.
HISTORICAL COST ACCOUNTING
Tujuan Akuntansi
Informasi
akuntansi memiliki arti penting sebagai sumber informasi penting tentang
perusahaan. Salah satu alas an untuk hal ini adalah bahwa bentuk p[erusahaan
sebagai sebuah bisnis besar menyebabkan perusahaan antara kepemilikan bisnis
dan pengendalian. Pemilik yang tidak hadir tidak memiliki pengetahuan dari
operasi dan kondisi perusahaan dan, karena itu, harus bergantung samapi batas
tertentu pada laporan akuntansi untuk informasi.Perusahaan besar juga telah
memperjelas bahwa perusahaan memiliki identitas sendiri, terpisah dan berbeda dari
pemilik, kreditor, dan semua pihak yang berkepentingan lainnya. Meskipun
pemilik dan kreditur menyediakan dana kepada perusahaan, mereka yang dalam
banyak kasus di anggap orang luar dan tidak memiliki akses khusus untuk catatan
dan akun-akun perusahaan. Akuntabilitas menjadi tujuan paling penting dari
fungsi pelaporan. Secara khusus, fungsi pengawasan dari manajer di pandang
sebagai focus perhatian akuntan dalam pelaporan terhadap pihak eksternal.
Metode
historical cost menekankan hubungan kontraktual konservatif antara perusahaan
dan pihak yang menyediakan sumber daya sengan caramembuat manajemen
bertanggungjawaban terhadap masukan aset untuk operasi dan output sebesar harga
ekuitas dari operasi.
Kritik
terhadap historical cost berpendapat bahwa pelaporan keungan yang hanya
pendapatan (yang mencocokkan input pada dasar historical cost) tanpa pengakuan
perubaahhan nilai aset dan hutang menyesatkan dan menghasilkan kebijakaan
deviden yang tidak tepat. Hal ini terjadi karena kemungkinan akan terdapat keuntungan
atau kerugian dari kepemilikan aset (atau hutang), dan harus di akui ketika
mengevaluasi kinerja dengan basis regular. Dalam pandangan historical cost
perubahan nilai aset di abaikan hingga aset tersebut terjual.
Modal dan Laba
Untuk menentukanhistorical
cost laba, pertama-tama entitas harus mengendalikan jumlah modal (aset di
kurangi kewajiban yang dimiliki pada awal periode dimanasemua aset dan
kewajiban di nilai pada harga perolehannya. Dengan demikian pendapatan
merupakan tambahan (kenaikan) historical cost modal pada akhir periode
akuntansi.
Pendapatan
menunjukkan prestasi atau pendapatan pada periode bersangkutan, biaya
menunjukkan usaha yang di keluarkan dan laba berhubungan dengan efektivitas
perusaahn sebagai unit operasi.Ketepatan aliran laba usaha mencerminkan nilai
fundamental dari perusahaan yang pada analisi akhir, adalah dasar dari nilai
perusahaan apapun.
Pada suatu
waktu di Amerika Serikat, FASB menggunakan istilah ‘Revenue expense view’ untuk
teori yang menekankan definisi dan pengukuran laba dengan mengacu langsung pada
pendapatan dan biaya. Dan menggunakan istilah ‘aset liability view’ untuk teori
yang menekankan perubahan nilai aktiva dan kewajiban dalam definisi dan
pengukuran laba.
Dua Konsep
dasar Historical Cost revenue-expense
- Matching of Cost (Pencocokan biaya)
Akuntan historical cost melacak aliran biaya, Sebagaimana perusahaan
membeli barang dan jasa, tugas akuntan adalah untuk menulusuri pergerakan biaya
dan mencocokkan nya dengan pendapatan yang di terima. Akuntan harus menentukan
biaya telah habis dan oleh karena itu harus cocok dengan pendapatan dalam
laporan laba rugi dan biaya yang belum berakhir dan biaya tetap harus di
tempatkan pada neraca sebagai residu (aset tak tertandingi).Dengan demikian,
kita dapat melihat bahwa kosep pencocokan adalah sangat penting dalam akuntansi
historical cost.Ini adalah konsep yang memadukan akuntan dalam menentukan biaya
yang benar-benar menjadi baiay (pengeluaran). Istilah ‘expired cost’ untuk
biaya dan ‘biaya dio amortisasi’ untuk biaya non-moneter berasal dari biaya
melampirkan teori yang di terapkan pada alokasi historical cost.
- Koservatisme
Komponen penting lainnya adalah oenerapan prosedur pencocokan
konservatif. Beban harus di alokasi sesegera mungkin , sedangkan pendapatan
tidak boleh diakui sampai ada kemungkinan besar bahwa pendapatan benar-benar
akan di terima. Artinya, ada kecenderungan bias terhadap pengakuan biaya
berlawan dengan pengakuan pendapatan. Lain landasan konsep konservatisme adalah
bahwa peningkatan nilai aset tidak harus di akui, namun penentu penilaian harus
diakui- lower of cost or market (LOCOM). Penerapan prosedur tersebut berarti
laba di hitung secara konservatif dan berarti bahwa aliran pendapata yang
potensial mengalir ke laporan laba rugi secara perlahan-lahan. Sebagai contoh,
jika nilai dari aset meningkat karena peningkatan arus kas ekonomi masa depan
yang berpotensial, maka hanya diakui perlahan-lahan dalam pendapatan
sebagaimana kenaikan aliran pendapatan di realisai. Dengan demikian konsep
konservatisme memp[erkuat pendekatan transaksi untuk akuntansi (transaksi harus
dibuktikan baik dengan piutang maupun kas) dan kejadi ayng tidak di akui yang
tidak menghasilkan sepoerti transaksi (misalnya kenaikan harga).
2. CURRENT COST
ACCOUNTING
Ada dua
system, yang pertama adalah system dari Edwards dan Bell, yang dasarnya adalah
konsep modal keuangan dan kemudian current cost system yang menggunakan
[engolahan modal fisik dan konsep entitas.
Tujuan Akuntansi
Current cost accounting adalah sebuah system akuntansi di
mana aset di nilai dengan harga beli pasar sekarang dan laba di tentukan
berdasarkan current cost.
Apa tujuan dari Current cost accounting?
Sebelumnya kita harus mengetahui pengambilan keputusan oleh manager terkait dalam proses bisnisnya. Ambilah contoh manager perusahaan ingin mengetahui bagaimana seharusnya manager mengalokasikan sumber daya persahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan perusahaa.
Sehingga mincul 3 pertanyaan:
Berapa banyaknya aset yang harus di kelola pada saat tertentu? (Expansion problems)
Apa bentuk dari aset ini? (composition problems)
Dan bagaimana aset tersebut di danai?( Financing problems)
Ketiga pertanyaan terkait dengan harapan tentang kejadian di masa yang akan datang. Untuk menghitung ekspektasi secara akurat, manager harus mengevaluasi kejadian dan keputusan masa lalu.Alat yang berguna dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi pada periode tersebut dengan ekspektasi yang telah di tentukan pada periode tersebut.Jika ternyata perbandingannya menunjukkan hasil yang tidak akurat maka ekspektasi kejadian sekarang harus di ubah.
Apa tujuan dari Current cost accounting?
Sebelumnya kita harus mengetahui pengambilan keputusan oleh manager terkait dalam proses bisnisnya. Ambilah contoh manager perusahaan ingin mengetahui bagaimana seharusnya manager mengalokasikan sumber daya persahaan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan perusahaa.
Sehingga mincul 3 pertanyaan:
Berapa banyaknya aset yang harus di kelola pada saat tertentu? (Expansion problems)
Apa bentuk dari aset ini? (composition problems)
Dan bagaimana aset tersebut di danai?( Financing problems)
Ketiga pertanyaan terkait dengan harapan tentang kejadian di masa yang akan datang. Untuk menghitung ekspektasi secara akurat, manager harus mengevaluasi kejadian dan keputusan masa lalu.Alat yang berguna dalam evaluasi ini adalah perbandingan data akuntansi pada periode tersebut dengan ekspektasi yang telah di tentukan pada periode tersebut.Jika ternyata perbandingannya menunjukkan hasil yang tidak akurat maka ekspektasi kejadian sekarang harus di ubah.
Informasi akuntansi di gunakan
untuk 2 tujuan:
- Evaluasi oleh manajer, evaluasi atas keputusan masa lalu dengan tujuan untuk membuat keputusan yang tepat di masa yang akan datang.
- Evaluasi atas manager oleh shareholders, kreditor dan pihak lain.
Evaluasi yang dilakukan kedua
belah pihak akan menyebabkan fungsi ekonomi menjadi sukses, dan secara teoritis
sumber daya akan di gunakan secara lebih efisien.
Berkaitan dengan profit, maka managemenet biasanya akan menghadapi 2 keputusan.:
Berkaitan dengan profit, maka managemenet biasanya akan menghadapi 2 keputusan.:
Holding Decision Apakah akan menyimpan aset dan kewajiban atau membuang/menjual nya (malalui penjualan aset atau repayment of debt)
Operating Decision Bagaimana menggunakan dan mendanai operasi entitas
Operasi Concept
Current operating profit Kelebihan dari nilai sekrang dari output yang di jual terhadap nilai sekarang dari input terkait.
Realisible cost saving Kenaikan current cost dari yang di miliki perusahaan pada periode sekarang. Termasuk perubahan biaya yang belum dan yang telah di realisasi. Istilah yang kita gunakan untuk realisible cost saving adalah holding gain/losses, yang mana dapat di realisasi atau tidak dapat direalisasi.
HOLDING
GAINS AND LOSSES
Asumsi yang
mendasari laba adalah kesimpangsiuran holding gains/losses dengan operating
gain/losses, sehingga membingungkan evaluasi dari keputusan manajemen dan
mengganggu alokasi sumber daya ekonomi.Dengan menyimpan asset dan liabilitas
dengan komposisi tertentu merupakan salah atau upaya management untuk
meningkatkan posisi pasar perusahaan.Menurut historical cost accounting, gain
di catat ketika asset telah di jual. Sehingga untuk mengetahui apakah aktivitas
penyimpan asset tadi sukse atau tidak, sulit di ketahui kecuali asset di beli
dan dijual pada periode yang sama, Juga mengnai perusahaan mana yang lebih
efisien. Anggap semua perusahaan dalam suatu industry sama efisiennya. Namun
perusahaan A berdiri 10 tahun lebih awal dari perusahaan yang lain. Sehingga
laba operasi perusahaan A pasti lebih besar dari (ada perusahaan yang lain.
Namun profit yang besar ini bukan mangacu pada efisiensi manager mengelola
perusahaan pada tahun sekarang.Namun, laba tersebut mencerminkan efisiensi
manager dari 10 tahun yang lalu pada awal memulai bisnis dan pembelian aset
pada saat itu. Sehingga, pemisahan antara holding gains dan operating profit
akan dapat menilai kinerja dari manajer.
Mengapa holding gains itu juga merupakan komponen dari
laba?
Kenaikan dari current cost asset bisa dianggap sebagai bagian dari laba
Perusahaan akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga asset, cash outflow yang lebih besar akan terjadi jika perusahaan membeli asset tersebut sekarang. Penyimpangan kas selama masa pembelian itu merupakan real benefits, dan harus diikutikan sebagai income.
Kenaikan dari current cost asset bisa dianggap sebagai bagian dari laba
Perusahaan akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga asset, cash outflow yang lebih besar akan terjadi jika perusahaan membeli asset tersebut sekarang. Penyimpangan kas selama masa pembelian itu merupakan real benefits, dan harus diikutikan sebagai income.
FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITA
Dalam system akuntansi yang menggunakan nilai pasar, penghitungan profit bergantungan pada pengukuran dari capital. Sehungga, profit bisa ditentukan lebih akurat, sebagai akibat dari perubahan modal selama periode pelaporan dan bukan sebagai alokasi dari historical cost yang di tentukan oleh banyak kaidah akuntansi. Di current cost accounting ada 2 asas yang merupakan modal awal (beginning capital) dan modal akhir (ending capital), yaitu financial concept dan physical concept.
Dari pandangan
praktisi, perbedaan utama antara konsep financial capital dan konsep physical
capital adalah apakah holding holding gains (losses) itu termasuk dalam laba
atau tidak. Dalam istilah kuantitatif, perbedaan antara 2 pandangan tersebut
adalaha, holding gains itu bisa di anggap sebagai laba dalam pandangan financial
capital, namun tidak termasuk laba dalam pandangan physical capital.


Sales Revenue (100 x $18) $1800 $1800
Cost of Sales
(100 x $12) $1200 $1200
Current
Operating Profit $600 $600
Holding Gain
(100 x $2) $200 0
Profit $800 $600
Pald as
Dividen $800 $600
DUKUNGAN TERHADAP CURRENT COST
Pemeliharan Modal (Capital
Maintenance)
Sistem cost
didasarkan pada konsep utuh entitas untuk mempertahankan kemampuan perusahaan
untuk terus memberikan barang dan jasa dalam jumlah yang sama, atau kita sebut
kemampuan operasinya.
Jika tidak ada perubahan teknologi, p[emeliharaan modal membutuhkan stok fisik awal dari aset bersih yang di kuasai. Ini bisa di katahui dengan menandingkan sumber daya yang telah si gunakan, yaitu dengan menggunakan harga beli sekarang dan memastikan nilai pembelian umum dari barang-barang dengan unit moneter di ketahui. Dengan konsep ini dana yang mencukupi akan di kelola oleh perusahaan untuk mendanai seluruh penggantian aset dari biaya recovery.
Jika tidak ada perubahan teknologi, p[emeliharaan modal membutuhkan stok fisik awal dari aset bersih yang di kuasai. Ini bisa di katahui dengan menandingkan sumber daya yang telah si gunakan, yaitu dengan menggunakan harga beli sekarang dan memastikan nilai pembelian umum dari barang-barang dengan unit moneter di ketahui. Dengan konsep ini dana yang mencukupi akan di kelola oleh perusahaan untuk mendanai seluruh penggantian aset dari biaya recovery.
Valuation Principles
Non-monetary Items
Non-monetary Items
Item moneter
dan non-moneter memiliki efek dan risiko yang berbeda selama inflasi.Item
moneter adalah klaim atas dolar tertentu dalam jumlah yang tetap. Dalam istilah
nominal, mereka tidak berubah selama terjadinya
inflasi harga. Sebaliknya niali dari item non-meneter (seperti tanah dan
bangunan) akan di sesuaikan oleh kekuatan pasar sesuai dengan nominal
dellarnya.
Untuk keperluan neraca, aset
non-nometer harus dinilai dan di sajikan sesuai current costnya. Nilai yang di
peroleh akan mngacu pada:
·
Harga beli pasar sekarang atau
·
Indeks terkini dimana, harga pasar tidak
tersedia, atau
·
Potensi pelayanan suatu barang yang identic atau
sejenisnya untuk di gantikan atau aset khusus.
Monetary Items and loan capital
Aset moneter di sajikan sesuai
dengan harga beli awal, dan menampilkan losses pada kekuatan pembelian.
Kewajiban moneter dinilai sesuai dengan jumlah yang di harapkan di bayar, dan
menyediakan laba untuk perusahaan jika di simpan ketika mengalami kerugian
akibat pembelian. Current Cost operating system berdasarkan pada konsep
entitas, semua sumber daya jangka panjang dari keungan, seperti loans,
debitures dan obligasi dianggap sebagai modal dari perusahaan. Gain dan losses
dari modal pinjaman di hitung terutama untuk aset sejauh mana pemegang saham
telah memperoleh manfaat dari entitas telah menggunakan modal pinjaman jangka
panjang untuk membiayai operasi.
KRITIK TERHADAP CURRENT COST
Prinsip Pengukuran
Prinsip Pengukuran
Advokat akuntansi biaya historis
berpendapat bahwa akuntansi biaya saat ini melanggar prinsip konsevatisme bahwa
keuntungan hanya harus di akui pada saat aktiva non moneter tersebut
dilepas.Hal ini berlaku untuk keuntungan yang belum di realisasi ketika
–pandangan modal di ambil karena tampilan modal finansial mengakui keuntungan
yang belum direalisasi.Pendukung dari sisi biaya saat ini bahwa keuntungan yang
belum di realisasi merupakan fenomena gerakan bebas yang sebenarnya terjadi
pada periode berjalan dank arena itu harus di akui jika ada bukti objektif yang
cuikup untuk mendukung perubahan harga.
·
EXIT PRICE ACCOUNTING
Tujuan
Akuntansi
Pengambilan
keputusan yang sesuai dengan kondisi
Chambers
mempresentasikan sebuah proposal yang komprehensif untuk harga keluaran
akuntansi, yang awalnya bernama akuntansi kontemporer (CoCoA) dan kemudian di
tingkatkan untuk setara kas saat ini (CCE) .Chmabers melihat perusahaan bisnis
sebagai entitas adaptif yang bergerak dalam membeli dan menjual barang dan
jasa.
Untuk
melanjutkan bisnis, perusahaan harus mampu terlibat dalam transaksi pasar, dan
ini di ungkapkan oleh posisi keuangan.Di dalam pasar, nilai aktiva moneter dan
kewajiban dapat di tentukan secara objektif dari referensi harga pasar, yaitu
harga beli dan harga jual. Ketika aset perusahan tidak lancer, perusahaan akan
merubah kemampuan untuk beradaptasi. Jika aset tersebut dibeli secara cash,
akan mengakibatkan penurunan saldo kas perusahaan untuk melakukan investasi
lainnya. Jika aset tersebut di beli secara kredit, ini mengurangi kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan kredit lebih lanjut.
DUKUNGAN
EXIT PRICE
·
Menyediakan
informasi yang Berguna
Setelah
mempelajari bisnis akuntansi, MacNeal menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip
akuntansi konvensional didasarkan pada kondisi primitive yang sebagian besar
tidak ada lagi. Ia membagi sejarah akuntansi kedalam tiga tahap : era pertama,
sekitar abad kedua belas hingga abad ketujuh belas, era kedua-abad kedelapan
belas dan kesembilan belas dan era ketiga- abad ke dua puluh dan seterusnya.
Era pertama : peran akuntan pada
era ini adalah untuk memberikan informasi kepada manajer bisni-mengenai semua
biaya yang terjadi dalam usaha dan proyek.
Era Kedua: situasi berubah, perusahaan bisnis lebih mapan dan transaksi tidak melibatkan resiko yang besar pada era pertama. Iklim usaha lebih stabil memungkin kan kreditur untuk meminjamkan uang. Menjelang akhir abad kesembilan belas, banyak perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan besar dengan banyak pemegang saham.
Era ketiga: Perusahaan pada umumnya di miliki oleh banyak pemegang saham yang mengandalkan laporan keuangn dan media untuk mengetahui informasi dan perusahaan yang mereka miliki.
Era Kedua: situasi berubah, perusahaan bisnis lebih mapan dan transaksi tidak melibatkan resiko yang besar pada era pertama. Iklim usaha lebih stabil memungkin kan kreditur untuk meminjamkan uang. Menjelang akhir abad kesembilan belas, banyak perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan besar dengan banyak pemegang saham.
Era ketiga: Perusahaan pada umumnya di miliki oleh banyak pemegang saham yang mengandalkan laporan keuangn dan media untuk mengetahui informasi dan perusahaan yang mereka miliki.
MacNeal menyarankan bahwa
kompromi ini harus bisa di laksanakan dengan nilai
·
Efek aktiva pada harAlokasi harga pasar (Harga
keluaran)
·
Non-marketable dapat di reproduksi dengan baiaya
pengganti
·
Kadang-kadang non-marketable, aset uang tidak
dapat di reproduksi dengan biaya historis.
Keuntungan harus meliputi semua
keuntungan baik yang belum di realisasi maupun kerugian sesuai dengan prinsip
surplus bersih.
Informasi yang relevan dan dapat di percaya
Sterling percaya bahwa ada satu
periode umtuk menentukan laba yang lebih unggul daripada yang lainnya.
Menggunakan model sederhana, seorang pedagang gandum di pasar dengan tingkat
harga yang stabil, ia mendefinisikan laba sebagai perbedaan antara modal di dua
titik dala investasi tambahan oleh distribusi kepada pemilik.
Menjadi relevan, informasi harus berguna bagi pengguna laporan akuntansi.
Menjadi relevan, informasi harus berguna bagi pengguna laporan akuntansi.
- Additivity
Chambers
menganggap pertanyaan tentang aditif yang menjadi factor kunci dalam mendukung
akuntansi CCE. Produk utama dari system akuntansi: Laporan akuntansi-neraca dan
laporan laba rugi. Misalnya, kita tidak bisa menilai kewajiban sebesar harga
perolehan (surat hutang), beberapa aset sebesar biaya penggantian (persediaan),
yang lain sebesar nilai sekarang sewa aset) dan yang lainnya di setara kas
(debitur) dan memperoleh sebuah neraca yang berarti.
·
Alokasi
Thomas
mengeluhkan kenyataan bahwa system akuntansi biaya (Historical dan current)
sanagt bergantung oada alokasi biaya untuk penialaian aset dan penentuan
laba.Ia berpendapat bagian positif harga keluaran akuntansi adalah bahwa
laporan keuangan bebas alokasi. Laporan laba-rugi bukanlah sebuah laporan perubahan
jumlah yang dialokasikan, tetapi arus masuk aset dan perubahan nilai keluar
dari aset perusahaan dan kewajiban dalam suatu periode tertentu. Profit
menunujukkan jumlah perubahan daya beli rill dari aktiva bersih, tidak termasuk
investasi perubahan dan distribusi kepada pemilik.
·
Reality
Harga
keluaran akuntansi melibatkan referensi untuk contoh-contoh dunia nyata karena
mengacu pada harga pasar. Penyusutan tidak di definisikan dengan cara
konvensional, namun dalam arti ekonomi adalah penurunan harga pasar. Penyusutan
tidak mungkin terjadi dalam beberapa tahun jika harga naik atau konstan.
·
Objectivity
Sering
dikatakan bahwa harga pasar saat ini tidaklah objektif.Namun beberapa studi
penelitian menunujukkan bahwa harga pasar relative lebih objektif.Aset di
neraca di sajikan kembali sebesar nilai keluaran (harga jual).Sehingga mereka
mewakili nilai pasar wajar untuk perusahaan dalam likuiditas.
·
Ukuran
Resiko
Harga
keluaran dan perubahan harga keluaran juga bisa menjadi indikasi resiko keuangn
dalam pembelian aset.Misalnya, jika perusahaan membeli aset dan mendapatkan
nilai keluaran yang berbeda secara signifikan dari harga masukan, maka aset
tersebut penuh resiko.
KRITIKAN EXIT PRICE
Setelah
evaluasi ini dibuat, perusahaan dapat memutuskan apakah akan terus menggunakan
aset tersebut atau untuk menjualnya dan menggunakan hasilnya untu alternative lain.
·
Additivity
Pendukung
harga keluaran mengklaim bahwa pengukuran akuntansi harus objektif, harus di
dasarkan pda peristiwa masa lalu dan kini.; Misalnya, aset khusu pabrik mungkin
mempunyai nilai jual yang sedikit, tetapi ketika pabrik di jual bersama dengan
aset., mungkin harganya akan tinggi.
·
Penilaian
kewajiban
Chambers
berpendapat bahwa hutang obligasi secara di nyatakan sebesar nilai nominal,
bukan dinilai pasar.Hal ini telah ketidaktepatan, Karenaobligasi sebagai aktiva
harus di nyatakan sebesar nilai pasar.
·
Saat
kkelaur biaya ataui harga
Teoritikus
biaya saat ini berpendapat bahwa biaya masukan adalah metode normal penilaian
untuk alas an berikut. Menggunakan keluaran mengarah ke anomaly akuisisi karena
setelah niali pembelian biasanya jatuh sehingga kurang dari harga perolehan.
Sistem
pengukuran dalam praktek
A. Nilai yang
di gunakan vs Nilai yanh dipertukarkan
Terutama dalam aset tetap
tidak berharga.Aktiva tersebut biasanya sangat spesifik untuk bisnis tertentu
dan mungkin sebenarnya investasi yang sangat baik bagi perusahaan.
Karena desakan niali yang di
tentukan oleh pertukaran. Chambers mendefinisikan aset sebagai sarana terpisah
yang dimiliki oleh suatu entitas./ Chambers percaya sesuatu yang tidak bisa di
jual secara terpisah, seperti goodwill,tidak akan membantu perusahaan
meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kritikus
berpendapat dalam suatu pertukana hanya menekan p-ada vcara untuk memastikan
nilai.
Maka perusahaan dapat mempertimbangkan aset yang m,emiliki nilai karena penggunaannya dalam bisnis daripada nilai tambah sinergis dengan menggabungikan dengan aset lainnya. Apalagi, pembahasan di atas menyoroti fakta bahwa aktiva dapat memiliki dua komponen penting - nilai pakai.
Staubus menunjukkan bahwa
sejumlah factor yang umum untuk sudut pandang masing-masing.
o Sampai
dengan tanggal pengamatan, harga pasar lebih relevan untuk pengambilan
keputusan keuangan.
o Keandalan
yang di butuhkan oleh system pengukuran; penilaian tidak tergantung pada
alokasi subjective.
o Aditif
(pengukuran) dibuat dalam satuan yang sama, disesuaikan dengan pergerakan
inflasi dan harga.
Barton menyatakan bahwa di
pasar ada sedikit pertentangan antara masukan (CCA) dan harga keluaran (EXA)
dan output akuntansi yang sama.
Ini dapat di gambarkan oleh
beberapa keputusan aturan sederhana yang menggunakan kembali kauntansui (CCE
dan CCA) dalam hubungannya dengan persyaratan net present value (NPV):
o Jika
CCA > EXA, dan CCA>NPV, maka aset memiliki nilai pakai saat ini-
Memelihara kelangsungan operasi.
o Jika
EXA>CCA dan CCA>NPV, maka melikuidasikan aset yang saat ini di gunakan
terus menerus aset beradaptasi untuk investasi lainnya.
o Jika
EXA>CCA, dan CCA<NPV, kemudian melikuidasi dan menghentikan semua
operasi.
B.
Penerapan Historical Cost
Biaya
perolehan merupakan pandangan ontologis yang realistis untuk suatu perusahaan
daripada harga pasar. Biaya pembelian terdiri dari harga pembelia, bea impor
dan pajak lainnya, transportasi, dan biaya lainnya yang secara langsung terkait
dengan barang dan jasa. Biaya lainnya mencakup segala sesuatu yang
timbul/terkait untuk membawa persediaan ke lokasi.Biaya historis akuntansi yang
menjadi dasar utama untuk mengukur persediaan yang diadakan pada tanggal
pelaporan adalah biaya.Disini hokum pajak penghasilan tidak memiliki relevansi
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, dalam praktek dan demi kenyamanan,
banyak perusahaan yang menerapkan prosedur yang sama untuk kedua hokum pajak
dan pelaporan eksternal.
Kesimpulan
·
Sistem pengukuran
modal dan lanba
A.
Historical cost
accounting à tidak mengakui perubahan harga
Harga
didasarkan pada transaksi dan kejadian masa lalu.
Ø Tujuan akuntansi :
1.
Pemisahan antaara
pemilik dan manajemen.
2.
Pertanggungjawaban
dari kontrak pemilik dana pada manajemen
Ø Modal dan laba
1.
Modal merupakan
sumber dana
2.
Laba menunjukan
kinerja perusahaan dalam periode yang ditetapkan
3.
Laba merupakan
selisih modal akhir dan modal awal
Ø Teori perbandingan biaya/ macthin cost
1.
Historical cost
mengakui adanya alirann biaya yang nantinya akan disandingkan dengan
pendapatan.
2.
Untuk mengetahui
biaya sebagai perhitungan laba, maka ada konsep penandingan kos yaitu
dibandingkan antara pendapatan dan biaya.
Ø Conservatism
1.
Konsep
conservatism dalam historical cost accounting:
Semakin
lama, semakin naik. Tidak mengakui harga yang lebih tinggi, sehingga tidak
berpengaruh dengan naik/turunnya harga, sehingga harus berhati-hati/ lebih berhati-hati
dalam mengambil keputusan.
2.
Konsep/ asmsi
yang diunakan dalam akuntansi yang menggunakan konsep kehati-hatian dalam
menghadapi ketidakpastian.
Ø Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan
menunggu sampai tingkat kepastiannya cukup tinggi.
Ø Penurunan nilai asset segera diakui sedangkan
peningkatan asset tidak diakui.
makasih para readers yg udah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat, khususnya dalam bidang pendidikan akuntansi
BalasHapusnice makasih banget kak
BalasHapuscara registrasi kartu axis 2017